Sabtu, 22 Oktober 2011

karir saya didunia sekolah


Sewaktu masih duduk di SD pekerjaan saya hanya bermain-main saja dengan sedikit tugas dari sekolah yang saya kira tidak terlalu membuat membosankan, demikian pula sewaktu saya duduk di SMP saya tak begitu dominan dalam kelajuan perekonomian negara sewaktu itu, yang saya lakukan hanyalah minta uang kepada orang tua dengan berharap ketika pulang sekolah membawa nilai yang sangat baik, tapi semua itu ternyata hanya khayalan belaka. Karena tak pernah saya mendapatkan nilai yang baik setiap hari dalam satu minggu. Yang saya bawa hanyalah teman-teman yang ikut pulang kerumah saya dan kita makan bersama, dan itu membuat persediaan beras ibu saya cepat habis, dan saya yang terkena semprotan.

Disuatu saat saya sempat menemukan sebuah peluit ketika pulang sekolah disekitar komplek asrama polri yang pada waktu itu banyak sekali para penduduknya yang mengoleksi anjing dan dengan polosnya saya tiup hingga para anjing pun tiba-tiba menjadi penggemar fanatik saya yang rela berkeringat untuk sekedar berlari mengejar saya. Untung sebelum saya masuk SMP saya pernah dibekali ilmu yang saya rasa tidak semua orang punya, ilmu yang sangat berguna ketika kita ditengah kerumunan penggemar fanatik, yaitu ilmu maling. Teman-teman saya pun bingung dan mereka langsung pegangan. Ternyata peluit yang saya temukan itu adalah peluit anjing, taukah kamu apa yang terjadi jika peluit anjing ditiup ditengah perkumpulan para anjing?
Ya, saya harap kamu bisa membayangkannya. Dan jangan sampai hal itu terjadi pada kalian.

Sekarang saya sudah menjadi siswa SMA dan tanggung jawab saya pun semakin banyak, seperti memandikan adik saya yang baru menetas dan para teman-temannya, adik saya memang keren apalagi ketika waktunya mandi, dia tak akan pernah mau mandi kalau tidak bersama dengan para temannya. Jadi tugas saya jika dirumah adalah memandikan sekumpulan bayi, disamping itu selalu saja ada tugas yang harus saya kerjakan guna menggapai cita-cita saya. Tugas-tugas yang diberikan pun beragam, namun yang paling sulit bagi saya adalah harus masak nasi, kenapa harus masak nasi? Jangan tanyakan mengapa karena ku tak tahu. Segala daya upaya saya lakukan guna mengembangkan bakat terpendam saya ini. Dengan mengikuti eskul paskibra saya berharap bisa masak nasi dengan baik, tanpa harus dicampur dengan obat cacing dosis tinggi yang biasa saya gunakan sebagai obat pribadi.

Jika sedang dalam lingkungan sekolah tak banyak yang bisa saya lakukan, mulai dari ketika sampai disekolah yang saya lakukan hanya duduk diam, merenung berpikir apa yang bisa saya makan nanti siang. Jika disekolah saya harus selalu menahan godaan, saya selalu mengantuk terutama pelajaran IPA dan Matematika. Kalau tidak ngantuk pasti laper dan kentut sembarangan. Jadi intinya saya sekolah hanya numpang tidur numpang makan dan buang gas sembaranagan, agar teman-teman bisa ikut menikmati seberapa sedapnya gas karbon yang ada didalam perut saya. Begitu pula seterusnya setiap hari selama kurang lebih sudah 10 bulan saya menjalani gaya hidup aneh seperti itu.

Saya membuat cerpen pendek ini semata mata kaki dengan harapan teman-teman bisa mengambil hikmah dari semua ini, jangan mengikuti gaya hidup aneh seperti saya, walaupun hidup saya seperti ini tapi saya ingin memberikan warna di kehidupan orang-orang disekeliling saya, meskipun saya tidak pintar tetapi saya hanya berharap tidak dianggap sebagai pengganggu, pengusik dlsb yang terpenting bagi saya dianggap sebagai teman yang baik itu sudah cukup bagi saya tak lebih. Sekian dari sana. Jika ada kritik dan saran harap menghubungi dibawah ini. Terima kasih 3 2 1 . 1 2 3 PASKIBRA

0 komentar:

 
Blogger design by suckmylolly.com